Kekeliruan bawaan sel sperma belum banyak mendapat perhatian dari para ahli.”ini merupakan subyek yang selama ini tidak begitu mendapat perhatian,”kata Dr.James Crow,ahli genetika Universitas Wisconsin,Madison,Amerika Serikat.
Sekitar setengah abad yang silam (1950-an),J.B.S.Haldane(ahli genetika asal Skotlandia)menduga bahwa kasus hemofilia yang baru muncul di tengah keluarga yang sebelumnya tidak mencatat sejarah penyakit demikian,agaknya merupakan hasil penyimpanan genetika yang bersumber dari sel sperma,bukan telur.dasar pemikirannya adalah sel telur telah terbentuk penuh selama pengenmabangan janin lahir,sedangkan sel kelamin moyangyang mencikal-bakali sperma laki-laki akan terus berbagi sepanjang hidup seseorang.semakin banyak pembagian sel tersebut,semakin banyak pembagian sel tersebut saat kromosom berduplikasi.
Baru-baru ini,para ilmuan berhasil memperhatikan bahwa gen-gen pada kromosom Y yang Cuma dimonopoli laki-laki ternyata memilki laju lebih cepat dibandingakn gen-gen pada kromosom X.para ilmuan menaksir bahwa laju mutasi gen dalam sel-sel sperma enam kali lebih tinggi dibandingkan dalam sel telur.kesenjangan laju mutasi makin melebar seiring dengan pertambahan usia.makin uzur laki-laki,makin sering sel-sel moyang sperma mengalami pembelahan dan makin tinggi kemungkinan mutasi titikyang kemungkinan tertumpuk dalam kromosom. Misalnya,pada usia 13 tahun saat bocah laki-laki biasanya mulai memproduksi sperma,sel-sel kelaminya telah berbagi sekitar36 kali dan 23 kali setahun sesudahnya.pada usia 20tahun ,sel sperma mengalami replikasi 200 kali,usia 30 tahun lebih kurang 430 kali,dan usia45 tahun kira-kira 770 kali.
Bukti stastik menunjukkan bahwa laki-laki yang mejadi bapak pada usia lebih tua makin berpeluang menghasilkan anak penyandang cacat lahir ,dibandingkan laki-laki lebih belia.misalkan,bapak lebih tua menghadapi peningkatan risiko memiliki anak penyandang dwarfisme endroplastik,sindrom marsfan,atau mitosis osifikan.
Bagaimana dengan kaum ibu?menjadi ibu pada usia lebih tua masih beresiko melahirkan bayi cacat lahir.bedanya,buan dikaitkan dengan mutasi titik,tetapi kesalahan replikasi seluruh kromosom.contohnya,sindrom Down.crow menambahkan,cacat kromosomal sekala lebih besar mudah dideteksi dalam tes prakelahiran sehingga masih mungkin untuk di antisipasi.sebaliknya,sebagian besar mutasi titik sampai sekarang sulit didiagnosis secara dini sehigga baru diketahui saat bayi dilahirkan.”saya kira kita dapat mengeliminasi mutasi pada manusia jika kaum laki-laki berproduksi pada usia muda atau ingin memiliki anak belakangan,simpan saja sepermanya yang masih muda dalam nitrogen,”sarannya.
Sumber:Biologi sma