10 Permainan Tradisional Yang Di mainkan Di Indonesia

Masihkah ingat saat masa kecil kita? saat kita masih di masa anak - anak apalagi yang lahir di tahun sebelum era smarphone, pasti kita sering memainkan permainan tradisional. Permainan tradisional yang kita mainkan sangat banyak dan dengan berbagai maca jenis cara memainkannya, ada yang beregu dan kompetitif. Namun di masa sekarang sudah jarang sekali permainan ini di mainkan, karena populernya permainan dengan menggunakan smartphone. Kali ini saya akan membahas tentang 10 permainan tradisional yang sering dimainkan saat kita masih kanak kanak. Mari kita bahas dan kenang.

Daftar Isi: 10 Permainan Tradisional Indonesia

1. Mengenang Masa Emas: Pengantar Permainan Tradisional

2. Daftar Permainan Tradisional Anak Indonesia

2.1. Benteng (Asah Strategi Tim)

2.2. Congklak (Keterampilan Berhitung)

2.3. Kelereng (Uji Akurasi Bidikan)

2.4. Gobak Sodor (Kekompakan dan Kecepatan)

2.5. Gasing (Mainan Kayu Klasik)

2.6. Kasti (Gebokan) (Olahraga Bola Kelompok)

2.7. Layang-layang (Wau) (Aktivitas Musim Kemarau)

2.8. Petak Umpet (Latihan Sembunyi dan Sprint)

2.9. Yo-Yo (Mainan Tali dan Cakram)

2.10. Balap Karung (Lomba Agility Kemerdekaan)

3. Kesimpulan: Kenangan yang Tak Ternilai

Daftar Permainan Tradisional Anak Indonesia

1. Benteng



Permainan tim ini mengasah strategi dan kecepatan. Dibutuhkan minimal 4 hingga 8 orang per kelompok. Dua kelompok memilih "benteng" (biasanya tiang atau pohon) sebagai markas. Tujuan utamanya adalah menyentuh benteng lawan sambil meneriakkan Benteng!

Kemenangan juga bisa diraih dengan "menawan" seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Siapa yang menjadi 'penawan' ditentukan dari siapa yang paling akhir menyentuh benteng mereka. Permainan banteng melatih strategi tim, kecepatan lari, dan sportivitas.

2. Congklak



Permainan ini memiliki berbagai nama di beberapa daerah, namun nama yang sering kita dengngar adalah congklak. Congklak adalah permainan papan klasik yang melatih kejelian, dimainkan oleh dua orang. Permainan ini menggunakan papan 16 lubang dan biji-bijian. Pemain mengisi biji dari satu lubang ke lubang di sebelah kanan secara berurutan.

Pemain yang bijinya habis tepat di lubang besar milik sendiri berhak melanjutkan giliran. Jika biji habis di lubang kecil sisi sendiri yang kosong, pemain tersebut dapat mengambil seluruh biji di lubang lawan yang berhadapan. Pemenangnya adalah yang mengumpulkan biji terbanyak. Permainan ini melatih keterampilan berhitung, strategi, dan kesabaran.

3. Kelereng (Gundu)



Kelereng adalah mainan dengan bentuk bulat kecil yang terbuat dari kaca. Permainan ini dimainkan dengan ketepatan bidikan jari - jari tangan. Umumnya dimainkan dengan membidik kelereng lawan atau memasukkannya ke dalam lubang. Kelereng dikenal dengan nama yang berbeda di banyak negara, seperti marbles di Inggris. Permainan ini melatih akurasi, ketenangan, dan motorik halus.

4. Gobak Sodor



Permainan kelompok ini sangat menguras tenaga dan kekompakan. Dimainkan oleh dua grup di lapangan berpetak. Satu tim bertindak sebagai penjaga (menghadang), dan tim lawan bertindak sebagai penyerang (berusaha melewati semua garis tanpa tersentuh).

Penyerang harus berhasil melewati semua garis hingga kembali ke garis awal secara bolak-balik. Permainan ini sangat baik untuk kekompakan tim, kecepatan, dan strategi.

5. Gasing



Gasing adalah mainan yang dapat berputar saat di tarik tali nya. Dibuat dari kayu yang dibentuk bulat lonjong. Cara memainkannya dengan tali dililitkan pada gasing dan dilempar dengan teknik khusus agar gasing berputar stabil dalam waktu yang lama. Gasing juga ada yang terbuat dari mixing bahan plastik dan besi, ini gasing yang lebih modern dan bisanya dibeli di pasar.

6. Kasti (Gebokan)



Kasti ini merupakan jenis olahraga dengan bola kecil, permainan ini mirip seperti baseball. Permainan ini dilakukan oleh dua kelompok menggunakan bola tenis untuk menembak badan lawan dan lawan harus berhasil menghindar dan mencapat pemberhentian batu sebagai targetnya. Pemain yang telah berhasil memukul bola kasti, dan kemudian ia berlari ke pemberhentian I, II, III, dan seterusnya, akan mendapat nilai satu.

7. Layang-layang (Wau)



Permainan layang-layang ini adalah menerbangkan kerangka bambu dan kertas dengan bentuk yang unik-unik ke udara. Permainan ini sangat populer dimainkan saat musim kemarau karena kondisi angin yang besar. Selain di terbangkan, kadang ada yang melakukan kompetisi untuk adu layang-layang, bisanya adu kuat - kuatan benang.

8. Petak Umpet



Dimulai dengan memilih "kucing" (pencari) melalui hompimpa. Si Kucing berhitung di markas sementara pemain lain bersembunyi. Jika Kucing ini menemukan pemain lain yang bersembunyi, si kucing segera kembali ke markas untuk 'menyetor' nama pemain yang bersembunyi ini.

Tapi, Kalau pemain yang bersembunyi ini berhasil menyentuh rumus Kucing lebih dulu dengan kalimat 'pembela' maka, semua pemain lain yang sudah tertangkap akan bebas, dan Kucing mengulang kembali pencarian.

9. Yo-Yo



Yo-yo adalah mainan yang berbentuk bulat cakram yang di double yang dihubungkan dengan sumbu atau tali. Dimainkan dengan cara melemparkan yo-yo ke bawah sehingga yoyo ini bisa berputar di tali yang di kaitkan. Efek giroskopik membuatnya berputar di ujung tali. Dengan menggerakkan pergelangan tangan, yo-yo dapat ditarik kembali ke tangan pemain.

10. Balap Karung



Salah satu lomba tradisional yang paling populer, terutama saat perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Peserta wajib memasukkan bagian bawah tubuh dari kaki sampe ke perut dengan karung goni, kemudian peserta berlomba melompat lompat dengan kondisi bagian bawah yang tertutup karung goni hingga garis akhir. Permainan ini menguji keseimbangan dan stamina tanpa menggunakan kaki secara bebas.

Kesimpulan: Kenangan yang Tak Ternilai

Permainan tradisional ini menawarkan lebih dari sekadar hiburan. Mereka mengajarkan nilai-nilai penting seperti kerja sama, keuletan, dan kemampuan menyelesaikan masalah secara langsung, jauh dari dunia digital. Mari kita jaga agar warisan budaya yang penuh tawa ini tidak hilang ditelan zaman.

Posting Komentar