Dalam
galaksi Bima Sakti terdapat sebuah Lubang Hitam atau Blackhole yang
super besar yang sedang tertidur dan akan segera terusik oleh awan gas
seukuran bumi.
Penemuan
fenomena ini adalah berkat Very Large Telescope ESO, yang dimana para
astronom menemukan awan kiamat itu. Awan gas sebesar Bumi ini akan
aktifkan lubang hitam tersebut di Bima Sakti, yaitu dengan kecepatan
hantaman 8 juta km/jam.
Ilustrasi: Supermassive Black Hole
Dari
peristiwa ini, para astronom berharap mendapat pendangan mengenai
lubang hitam di jantung Bima Sakti ini melalui penelitian pada ledakan
radiasi akibat tabrakan tersebut. Peristiwa ini akan menjadi penelitian
pertama saat tabrakan pada lubang hitam ini.
Menurut
tim ilmuwan dari Universitas Leicester di Inggris, temuan-temuan itu
bisa ikut menjelaskan fenomena misteri terjadinya cahaya-cahaya terang
yang menyembur dari lubang hitam di tengah Bimasakti sekitar sekali
sehari.
Tim
astronom Inggris itu melakukan studi mereka dengan data yang
dikumpulkan oleh Observatorium X-ray Chandra milik Badan Antariksa
Amerika (NASA).
Tim
ilmuwan itu mengatakan analisa mereka mengenai data Chandra menunjukkan
bahwa lubang hitam Bimasakti, atau yang dikenal sebagai Sagittarius-A,
dikelilingi oleh awan raksasa yang mengandung triliunan asteroid dan
komet yang tertangkap dan terjebak oleh kekuatan gravitasi bertenaga
tinggi hingga akhirnya tersedot masuk ke lubang hitam tersebut.
Para
ilmuwan sains itu mengestimasi bahwa setiap asteroid yang melintas
dalam kisaran 160 kilometer dari Sagittarius-A kemungkinan mengalami
nasib mengerikan yaitu terpecah belah dan menguap sewaktu ditarik masuk
ke dalam ruang hampa yang tak terhindarkan dalam lubang hitam itu.
Gesekan yang terjadi semasa proses penguapan dahsyat itu menimbulkan
cahaya tadi.
Gravitasi setiap lubang hitam ini begitu kuat sehingga tidak ada yang bisa lolos, bahkan cahaya pun tidak bisa lolos.
Menurut
tim ilmuwan itu, asteroid-asteroid berukuran sedikitnya 10 kilometer
akan cukup besar untuk menyebabkan sejenis cahaya-cahaya X-ray yang
ditemukan oleh Observatorium Chandra.
Cahaya-cahaya
itu berlangsung selama beberapa jam dengan tingkat sinar mulai dari
beberapa kali hingga hampir 100 kali lebih besar daripada produksi
reguler lubang hitam.
Tim
ilmuwan Universitas Leicester memperhitungkan bahwa lubang hitam
Sagittarius-A mungkin telah ‘melahap’ triliunan asteroid semasa hidupnya
yang selama 10 miliar tahun. Studi baru tersebut dimuat dalam jurnal
Nature.
Pada
umumnya, kalangan astronom percaya ada sebuah lubang hitam di pusat
hampir semua galaksi di alam semesta ini. Fenomena galaksi raksasa itu,
dikenal sebagai lubang-lubang hitam super besar dengan tingkat kepadatan
miliaran kali dari Matahari dan mampu menelan benda-benda luar angkasa
seperti asteroid, komet, planet bahkan bintang.
Sumber :
spektrumdunia.blogspot.com
voanews.com